Jumat, 17 Juli 2009

Pagi Duka Bagi SD 05 Padang Pasir Di Awal Tahun Ajaran 2009/2010

Senin 13 Juli 2009, adalah awal tahun yang seharusnya kami jalankan dengan gembira nyatanya pagi itu bertukar dengan duka. Minggu 12 Juli bagda magrib kami dapat kabar Sultan meninggal dunia. Via telepon antar majelis guru kami merencanakan Senin pagi akan datang melayat bersama-sama dengan murid-murid kelas IV. Para guru memakai jilbab hitam, murid kelas IV akan memakai pita hitam tanda turut berduka.
Rencana ditangan kita keputusan ditangan Tuhan. Pagi itu beberapa orang guru telah membaca dikoran bahwa Sultan suspect flu babi. Karena berita koran tersebut kami tidak jadi membawa siswa melayat. Namun semua majelis guru pagi Senin itu datang ke rumah duka. Tanpa merasa takut dan ragu kami pada berpelukan dengan Ibunda Sultan untuk berbagi duka. Ibunda Sultan mengatakan bahwa malam Minggu tgl 11 Juli 2009 mereka masih pergi keluar untuk makan malam. Cuma sejak balik dari Jakarta buah pelirnya bengkak serta pinggangnya memar karena ditabrak orang di water bom Ancol Jakarta, Minggu sore badanya panas dan lansung dibawa ke rumah sakit. Hanya dengan hitungan jam saja Sultan pun pergi meninggalkan kita semua.
Perlu kami klarifikasi di sini Pihak sekolah tidak pernah meliburkan kedua adik Sultan. Cuma saat media mengadakan konfirmasi dengan sekolah pada hari Senin tgl 12 Juli 2009 media menanyakan, “ Bagaimana dengan sikap sekolah dalam menghadapi masalah ini, apa ada rencana meliburkan kedua adik Sultan? Karena melihat perlakuan yang diberikan oleh RS. M. Jamil terhadap jenazah memang sementara ada rencana untuk meliburkan ke dua adik Sultan, tetapi kami akan mengkonfirmasikan dulu dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Padang. Bukan dengan Ibunda Sultan.
Ketidak hadiran kedua adik Sultan di sekolah pada hari hari senin tgl 13 dan 14 Juli adalah karena dia pulang kekampung menghadiri pemakaman. Bukan karena dilarang masuk sekolah.
Rabu pagi tgl 15 Juli 2009 pihak sekolah mendapat informasi dia telah kembali ke rumah. Semua majelis guru lansung datang ke rumah duka memberikan semangat dan dukungan kepada keluarga yang ditinggakan khususnya kepada kedua adik Sultan dan Ibundanya. Kami lihat kedua adiknya sehat-sehat saja begitu juga Ibundanya. Kami tidak percaya Sultan kena virus babi. Makanya kami mengajak kedua bocah ini untuk datang ke sekolah agar bergembira dengan teman-temannya. Semoga kita semua dilindungi dari virus yang mengebohkan dunia ini, Amin…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar